Sunday, December 14, 2008

The 1st Nightmare......

Aku melirik jam di dinding, stengah dua siang. Entah kenapa aku merasa sangat lelah sekali. kuputuskan untuk berbaring di tempat tidur. Kuputar lagu kesenanganku. Lagu2 melankolis yang menurutku cocok untuk bersantai. Mataku terpejam menikmati lagu2 tersebut. Di luar begitu sepi. Inilah salah satu hal yang kusukai dari kostku. Rumah kost yang tenang tanpa ada suara2 ribut yang menggangu telinga.

"Kegiatang yang sangat menyenangkan," pikirku.

Tidak lama kemudian aku tersentak kaget oleh suara2 tawa yang terdengar nyaring di telingaku. Masih memejamkan mata, aku mendengarkan suara itu dengan seksama.

"Suara apa ini?", aku bertanya dalam hati.

Suara itu makin jelas di telingaku. Suara cekikikan yang semakin lama semakin melengking tinggi. Suara anak kecil. Tidak mungkin ada anak kecil di sini. Rasa penasaran merasuk ke pikiranku. Kuputuskan untuk membuka mata.

Mataku membelalak kaget. Rasa dingin menjulur dari kakiku. Aku tidak percaya dengan apa yang ada di hadapanku. Boneka2 mengelilingiku. Boneka2 yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Boneka2 yang menyeramkan. Dengan bermacam2 wajah yang membuatku mual.

Wajah mereka mengerikan. Benar2 seperti monster di film2 horror. Muka yang terlihat seperti luka yang membusuk. Melihatnya saja membuatku mual.

"TIDAK MUNGKIN", pikirku.

Kupejamkan mataku berkali2. "Aku pasti sedang berkhayal.", kuyakinkan diriku.

Tidak terjadi apa2. Boneka2 itu masih di sana. Masih mengelilingiku dengan suara2 tawa yang mengerikan. Wajah mereka dihiasi senyum seorang pembunuh. Aku perhatikan senyuman mengejek itu. Aku masih berada di sana. Di tempat tidurku. Di dalam kamar kostku yang mungil.

Bulu kudukku berdiri, ketakutan yang luar biasa menghampiriku. Berteriak adalah satu2nya hal yang terlintas dalam benakku. Kutarik nafasku kuat2, kubula mulutku, kukerahkan semua tenagaku, kuhempaskan suara itu. Tidak terdengar apa2.

"Apa yang terjadi?", aku bertanya dalam hati. Tenggorokanku tercekik. Kurasakan rasa sakit. Suara itu tertahan di tenggorokanku. Dadaku nyeri ketika aku mencoba untuk berteriak.

"Tidak.... Tidak mungkin....", sepertinya itu adalah kata2 favoritku saat ini.

Aku harus mencobanya lagi. Kali ini aku menarik nafas lebih kuar. Kubuka mulutku lagi. Tidak terdengar apa2. Kurasakan suaraku tertahan di tenggorokanku. Aku mencobanya lagu. Lagu. Dan lagi..

Usahaku sia2, suaraku tidak terdengar sedikitpun. Aku terdiam sejenak. Suara2 itu semakin terdengar jelas. Kulihat mereka melingkariku. Dengan pandangan menyeringai mereka menari2 di sekelilingku.

"Apa yang mereka inginkan> Apa yang terjadi di sini?". pikirku.

Kuperhatikan wajah mereka. Senyuman sinis, pandangan mata tajam ke dalam mataku. Raut wajah mereka seolah2 berkata 'aku akan mencabikmu'. Pikiran konyol. Sangat konyol. Terlintas 3 kata dalam benaku. Kematian. Terbunuh. Boneka. "Semakin konyol.", pikirku. Kemudian aku mencari cara untuk menghindari mereka.

Aku melihat sekeliling kamar, mataku terhenti ke arah depan. Pintu. Pintu kamarku. Kunciku masih tergantung di sana. Bodohnya aku. Kenapa baru kusadari sekarang. Itulah yang seharusnya kulakukan. Bangun dan keluar dari sini. Keluar dari sini dan mencari seseorang. Seseorang yang waras, karena aku yakin aku sudah GILA.

"Tidaaaak.. Apa ini.. Apa yang terjadi.", aku bertanya pada diriku sendiri. Aku tidak bisa menggerakan tubuhku. Apa yang terjadi? Kuangkat kakuku ke atas. Tidak berhasil. Tanganku tidak bisa kurasakan. Lumpuh. Kurasakan Seluruh tubuhku tidak bisa kugerakkan sama sekali. Hanya kepalaku yang dapat kugerakan dengan bebas.

Rasa mual yang sangat menghampiriku. Kepalaku berdenyut keras. Kengerian yang luar biasa yang pernah kualami. Rasa dingin menjulur dari kaki sampai kepalaku. Ketika kulihat boneka2 itu semakin mendekat, tubuhku menggigil.

"Tidaak.. Kumohon.. Bergeraklah.. Bangun dari sini dah larilah.",hal itu terus berulang kali aku ucapkan kepada diriku. Tidak terjadi apa2. Tubuhku tidak bergerak. Kemudian aku pasrah. Tidak tahu lagi harus bagaimana, aku hanya terdiam. Hanya menyaksikan mereka menari2 di sekelilingku. Mataku berair. Aku hanya bisa menangis untuk mewakili ketakutanku.

Tidak lama kemudian ada suara lain melintas di telingaku. Suara dering handphone. Dan penglihatanku tiba2 menjadi gelap. Dan aku tersadar. Aki masih berada di kamarku, di atas tempat tidurku. Tapi suara2 itu tidak terdengar lagi. Hilang. Semuanya hilang. Aku bisa men ggerakan tubuhku lagi. Akuu bangun dan terduduk di tempat tidurku.

"Mimpi?", aku bertanya pada diriku sendiri. Seketika aku merasa sangat senang. Kelegaan menghampiriku. Saat kupegang wajahku, kurasakan air mata yang hangan masih mengalir di pipiku. Jantungku masih berdegup kencang. Tubuhku lemas. Kurasakan tubuhku menggigil.
Mimpi yang nyata sekali. Sangat nyata.


- end of chapter -




Note :
Hmmmm... pcaya nda pcayaa..
crita nii bdasarkan pngalaman pribadi Kha.. cm bhsa'na aza yg d bkin Photobucket
tp bnran loo...
ptama x ngalamin mimpi kek gt.. nyataaaa gt... Photobucket


ada yg blg gr2 ksringan bc RL.Stine.. Yah nm'na jg hobby.. iyaah khan.. ahahahaha...

3 comments:

  1. Yupe, aku uda tau crita ini.. ^^ langsung dari mami..
    tapi emank bener2 serem >_<
    yah saranku c.. sbelum bubu, mami berdoa yo ^^
    trus kalo bisa jangan baca atau nonton yang serem2 pas mau bubu.. ^^

    ReplyDelete
  2. wow.... baru baca ne blog... haha... tapi percaya si.. walau ga pernah ampe gt.. pasti sblm tidur tuh macem2 dlu.. kyk nonton ato liat yg horor2.... jdi mimpi gt..^^

    ReplyDelete
  3. yupz,....crita pribadi yah,....hehehehehe,...
    lucu,...bagus,....
    kesannya ketauan bgt lw sering baca buku horor gtu yah,...
    hehehehehehe,...
    keren deh cerita lw,...
    slam knal ja yah,...

    ReplyDelete

Recently added Commentz...